Bicara geografis gunung ternyata dengan mudah menemukan
komoditas yang satu ini. Komoditas apalagi kalau bukan kopi. Bahkan kopi yang
dihasilkan dan tumbuh di tanah-tanah vulkanis, konon memiliki ciri, aroma dan
rasa yang unik.
Tanaman kopi yang tumbuh di Desa Gung Pinto, Karo termasuk salah
satu kopi yang cukup diminati oleh pasar kopi. Namun sayang harga jualnya belum
terlalu bagus dikarenakan kualitas biji kopi belum dipanen sesuai
kematangannya. Tanaman kopi yang ada di areal Desa Gung Pinto ditanam di
pinggir-pinggir kebun milik petani. Tanpa perawatan khusus, sehingga
hasilnyapun belum maksimal.
Kopi robusta yang tumbuh rata-rata sudah berumur 3 hingga 5
tahun dalam kondisi yang beragam. Beberapa petani mengaku mendapatkan bibit
dari sekitar wilayah Berastagi. Kejelasan varietas memerlukan studi yang lebih
lanjut. Saat ini panen sudah lebih baik dari sebelumnya. Karena yang dipanen
merupakan kopi yang sudah cukup matang hingga yang matang di pohon.
Hasil panenan sudah bisa langsung
dihuller di Paguyuban Maka Mehuli dengan upah
berkisar 250 rupiah per kilogram buah kopi. Pasta yang menjadi penanggungjawab huller milik Paguyuban Maka Mehuli ini merasa
senang bisa membantu kawan-kawan petani. Upah giling yang 100 rupiah per kilo menjadi
hak atas tenaga yang dicurahkan. Artinya menambah pendapatan harian dari proses
pengupasan kulit kopi tersebut. Biasanya dia dibantu oleh istrinya.
Biji kopi yang sudah digiling,
akan dimasukkan dalam karung agar terfermasi antara 8-12 jam oleh pemilik biji
kopi. Selanjutnya dikeringkan dengan kondisi masih ada kulit ari. Pembeli dari
Berastagi atau Medan lebih memilih jenis kopi dalam tahap ini dibanding dalam
bentuk green bean.
Bagi petani Desa Gung Pinto dan sekitarnya, bahwa kopi merupakan
tanaman penyelamat saat mereka membutuhkan dana sewaktu-waktu. Sebagian petani
mengibaratkan pohon kopi sebagai tabungan mereka. Semoga, kelak mereka juga
semakin sadar untuk merawat pohon-pohon mereka agar tabungannya semakin banyak.
Semoga lambat laun tingkat kesejahteraan mereka akan lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar